TikTok Blokir 8.000 Live Streaming dari Wilayah Konflik Israel-Hamas

TikTok Blokir 8.000 Live Streaming dari Wilayah Konflik Israel-Hamas

 menghapus lebih tinggi lanjut ribuan video, siaran langsung, hingga tagar (#) terkait perang antara Israel serta  di Gaza sejak serangan pada 7 Oktober. 

“Kami terus bekerja keras untuk menghapus konten yang digunakan digunakan melanggar Panduan Komunitas TikTok. Hingga saat ini, kami telah lama terjadi menghapus lebih besar banyak dari 500.000 video lalu juga melakukan penutupan 8.000 siaran langsung dalam wilayah yang tersebut terkena dampak oleh sebab itu melanggar Panduan Komunitas TikTok,” tulis TikTok dalam laman Newsroom, Senin (16/10).

Hingga saat ini, kami sudah pernah menghapus tambahan dari 500.000 video lalu menghentikan 8.000 siaran langsung di tempat area wilayah yang tersebut digunakan terkena dampak akibat melanggar Panduan Komunitas TikTok,” lanjut perusahaan.

TikTok mencontohkan konten yang dimaksud dihapus itu adalah yang tersebut itu memperkuat serangan atau mengolok-olok korban kekerasan.

“Jika konten yang dimaksud mana diunggah menggambarkan seseorang yang dimaksud hal tersebut sedang disandera, kami akan melakukan segala hal dalam kuasa kami untuk melindungi martabat mereka itu juga menghapus konten yang mana dimaksud melanggar peraturan TikTok,” terang perusahaan milik ByteDance dari China itu.

TikTok juga mengaku menentang segala bentuk terorisme. “Kami sangat prihatin dengan aksi teror yang digunakan yang disebut terjadi pada Israel pada minggu lalu. Kami juga sangat sedih melihat krisis kemanusiaan yang dimaksud dimaksud semakin memburuk dalam Gaza serta untuk semua orang yang tersebut yang disebut terdampak.”

“Kami tidaklah akan menoleransi upaya untuk menghasut kekerasan atau menyebarkan ideologi kebencian.”

“Kami miliki kebijakan toleransi nol untuk konten berisi pujian terhadap organisasi lalu individu yang dimaksud yang disebut melakukan kekerasan kemudian juga kebencian kemudian juga tidaklah mengizinkan organisasi maupun individu hal itu berada dalam TikTok. Kami juga memblokir tagar yang dimaksud mengiklankan kekerasan atau melanggar aturan TikTok,” tambahnya.

Perusahaan pun mengaku mengerahkan sumber daya kemudian personel untuk membantu menjaga keamanan komunitas kemudian integritas TikTok agar menjadi ruang yang mana aman juga nyaman bagi komunitas global.

“Kami senantiasa fokus dalam upaya kami mengupayakan kebebasan berekspresi, menjunjung tinggi komitmen terhadap hak asasi manusia, juga melindungi TikTok selama perang Israel-Hamas berlangsung.”

Langkah penghapusan video serta live itu merupakan bagian dari beberapa langkah untuk menangani krisis yang dimaksud terjadi pada tempat Timur Tengah tersebut. Usaha-usaha lainnya adalah:

Pertama, meluncurkan pusat komando yang dimaksud mana melibatkan anggota utama dari tim profesional keselamatan global TikTok yang dimaksud mana terdiri dari 40 ribu anggota.

Tim yang digunakan dimaksud mempunyai berbagai keahlian lalu perspektif regional ini akan mengambil tindakan untuk merespons krisis yang tersebut itu berkembang pesat.

Kedua, mengembangkan sistem deteksi otomatis proaktif secara real-time ketika mengidentifikasi ancaman baru.

Sistem yang memungkinkan TikTok untuk secara otomatis mendeteksi serta menghapus konten vulgar serta juga kekerasan agar moderator maupun anggota komunitasnnya tiada terpapar dengan konten tersebut.

Ketiga, menambahkan tambahan lanjut banyak moderator yang yang dapat berbahasa Arab kemudian Ibrani untuk meninjau konten terkait peristiwa ini.

Keempat, TikTok juga terus berupaya menegakkan kebijakan TikTok yang dimaksud digunakan menolak kekerasan, kebencian, juga misinformasi berbahaya dengan menghapus konten serta juga akun yang tersebut dimaksud melanggar Panduan Komunitas.

Kelima, melakukan penyaringan untuk konten-konten yang mana diunggah dengan beberapa fitur seperti layar pilihan agar pengguna tak melihat konten secara bukan terduga; pembatasan tambahan saat pengguna akan melakukan siaran langsung atau live.

Keenam, bekerja identik dengan lembaga penegak hukum global lalu juga para ahli lintas industri untuk mengamankan platformnya.

Ketujuh, mencegah misinformasi. Pasalnya, misinformasi dapat memperburuk situasi perang yang digunakan digunakan tengah terjadi.

“Kami juga menghapus media sintetis yang dimaksud mana sudah disunting, dipotong, atau digabungkan dengan cara yang tersebut dapat menyesatkan komunitas TikTok tentang peristiwa pada dunia nyata,” jelas TikTok.

Untuk memperkuat identifikasi hoaks, TikTok bekerja sebanding dengan organisasi pemeriksa fakta terakreditasi IFCN yang dimaksud digunakan mengupayakan tambahan tinggi dari 50 bahasa, termasuk bahasa Arab lalu Ibrani.

Sebelumnya, komisioner Uni Eropa Thierry Breton mengunggah surat yang mana digunakan ditujukan kepada CEO TikTok Shou Zi Chew melalui akun Twitternya. Breton memohonkan TikTok untuk mengawal konten yang mana mana beredar pada platformnya selama perang Israel-Hamas.

#TikTok mempunyai kewajiban khusus untuk melindungi anak-anak serta remaja dari konten kekerasan lalu propaganda teroris -serta tantangan kematian serta konten yang yang berpotensi mengancam jiwa,” tulis Breton dalam Twitter, Kamis (12/10).

#DSA (Digital Service Act) menetapkan kewajiban yang digunakan mana sangat jelas yang digunakan digunakan harus dipatuhi oleh TikTok,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top