TikTok Tak Kutuk Israel Bom Warga Gaza, Fokus Sindir Serangan Hamas

TikTok Tak Kutuk Israel Bom Warga Gaza, Fokus Sindir Serangan Hamas

Merespons konflik Israel-Hamas,  mengungkap perlunya menentang segala bentuk terorisme sambil mengungkit persoalan “serangan brutal” ke Israel. Namun, tak ada kutukan sejenis terhadap serangan terhadap warga .

Hal itu terungkap dalam siaran pers bertajuk ‘Tindakan berkelanjutan TikTok untuk melindungi komunitas kami selama perang Israel-Hamas’, yang dimaksud digunakan diunggah di blog mereka.

Sebelumnya, Hamas menyerang Israel lewat serbuan kejutan lewat darat, laut, juga udara, Sabtu (7/10).

“Sejak serangan brutal yang dimaksud mana terjadi pada 7 Oktober, kami terus bekerja keras untuk menghapus konten yang dimaksud melanggar Panduan Komunitas TikTok,” kata perusahaan.

“TikTok menentang segala bentuk terorisme. Kami sangat prihatin dengan aksi teror yang hal itu terjadi dalam Israel pada minggu lalu,” kata TikTok.

Militer Israel melaporkan korban tewas dari pihaknya akibat serangan Hamas itu total mencapai 1.400 orang per Minggu (15/10) dengan 3.418 orang lainnya terluka.

Usai diserang, militer Israel melancarkan serangan balasan lewat pemboman dari udara yang dimaksud turut menerpa permukiman penduduk.

Kementerian Kesehatan pada dalam Jalur Gaza melaporkan gempuran Israel sejak 7 Oktober itu menewaskan 2.670 orang kemudian juga melukai 9.600 orang lainnya dalam dalam wilayah tersebut.

Sebanyak 56 orang dinyatakan tewas serta 700 orang lainnya terluka di area dalam Tepi Barat Palestina.

Kementerian Kesehatan dalam Gaza menuding militer Israel “dengan sengaja” menargetkan staf medis juga keluarga pada Jalur Gaza.

Apa kata TikTok soal kondisi di tempat dalam Gaza? “Kami juga sangat sedih melihat krisis kemanusiaan yang mana digunakan semakin memburuk pada Gaza lalu juga untuk semua orang yang tersebut mana terdampak.”

Perusahaan milik ByteDance yang berbasis pada China itu pun mengaku “terus menegakkan kebijakan TikTok yang digunakan menolak kekerasan, kebencian, juga misinformasi berbahaya dengan menghapus konten lalu akun yang tersebut digunakan  melanggar Panduan Komunitas” saat perang masih memanas.

“Sebagai contoh, kami menghapus konten yang digunakan dimaksud membantu serangan atau mengolok-olok korban kekerasan.”

“Jika konten yang mana diunggah menggambarkan seseorang yang dimaksud dimaksud sedang disandera, kami akan melakukan segala hal dalam kuasa kami untuk melindungi martabat mereka itu itu lalu menghapus konten yang mana mana melanggar peraturan TikTok.”

Perusahaan juga tiada memberi toleransi kepada pihak yang digunakan hal itu menghasut untuk melakukan kekerasan, menyebarkan ideologi kebencian.

“Kami memiliki kebijakan toleransi nol untuk konten berisi pujian terhadap organisasi kemudian individu yang digunakan dimaksud melakukan kekerasan serta kebencian juga tidaklah mengizinkan organisasi maupun individu yang dimaksud disebut berada di dalam area TikTok.”

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan perlindungan hak asasi manusia (HAM) di tempat tempat tengah konflik Israel-Hamas sambil menyerukan aturan main persoalan perang.

“Bahkan perang pun mempunyai aturan,” kata Guterres, dikutip dari AFP.

“Hukum humaniter internasional juga hukum hak asasi manusia harus dihormati lalu juga ditegakkan; warga sipil harus dilindungi lalu juga juga jangan pernah dijadikan tameng,” imbuhnya.

Sementara, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, saat menjamu Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian dalam Beijing pada Minggu (15/10), mengungkap akar hambatan konflik dalam Palestina.

“Akar penyebab konflik Palestina-Israel adalah hak rakyat Palestina atas kenegaraan (merdeka) sudah dijalankan dikesampingkan sejak lama. China akan terus berpihak pada perdamaian juga membantu perjuangan rakyat Palestina dalam menjaga hak-hak nasional mereka,” kata Wang seperti dikutip AFP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top