Kata kunci terkait menjadi trending topic di Twitter alias X menyusul penetapan calon calon perwakilan presiden yang tersebut digunakan didukung PDIP. pun menyindir cerita lama tentang tikung-menikung.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrohim, maka calon perwakilan presiden yang dimaksud dipilih PDIP yang digunakan akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Mahfud MD,” kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, pada kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10).
Usai pengumuman ini, kata kunci ‘Ganjar Mahfud’ sempat jadi trending topic Twitter nomor satu RI. Setelah itu, tren berganti meski tetap terkait pasangan tersebut, seperti ‘GAMA’, ‘Gofud’, kemudian ‘Inisial M’.
Sosok Mahfud MD sendiri pernah punya cerita hampir jadi cawapres di tempat area Pilpres 2019. Namun, namanya tiba-tiba hilang usai Jokowi mengumumkan Ma’ruf Amin sebagai bacawapres pada area Restoran Plataran, Jakarta, Agustus 2018.
Menurut para sumber, ketika itu Mahfud sudah bersiap-siap di restoran dekat Plataran lengkap dengan baju putihnya.
Pengakuan Mahfud di salah satu TV swasta mengungkap ia pernah dihubungi beberapa pihak, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga Ketua Umum PPP Romahurmuziy, mengenai namanya final menjadi cawapres Jokowi.
Ia pun sudah menjahit baju putih hingga menyerahkan data bukan pailit ke Pengadilan Negeri Sleman.
Apa mau dikata hasilnya berbeda. Nama Ma’ruf Amin diumumkan sebagai bacawapres. Para pengamat menduga pemilihan ini terkait strategi menangkal isu SARA dari kelompok tertentu.
Insiden Pilpres 2019 ini pun masih teringat di benak netizen.
“Kirain calon kena tikung lagi. Congrats deh terpilih,” kata akun X @novablyze.
“Akhirnya kesampaian juga setelah 9 tahun yang dimaksud digunakan lalu pada PHP Jokowi,” seloroh akun @jayusmana752.
“Akhirnya jadi cawapres juga, setelah sebelumnya kena gocek,” imbuh akun @tiadi_14.
“Dlu udah ukur baju, eh senyap. Akhirnya jadi juga,” ucap warganet @milapeewie.
“Harusnya 2019 ini tapi dikarenakan 212 jd pak kiyai amin,” ungkap akun @pak_eRTe_lima.
Meski demikian, akun @thehenrisaputro mewanti-wanti potensi pemberian harapan palsu (PHP) dikarenakan pasangan ini belum resmi terdaftar sebagai capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kalau belum didaftarkan ke KPU mending jangan selebrasi dulu,” kicaunya.
Senada, akun @Bungongez menyatakan, “awas ntar pada dalam PhP LG.”
Lebih pas jadi capres
Mahfud tercatat berpengalaman panjang dalam tiga cabang kekuasaan pada tempat Indonesia; eksekutif (sebagai Menko Polhukam, Plt Menkominfo, Menteri Pertahanan, Menteri Kehakiman), legislatif (Anggota DPR dari Fraksi PKB), lalu juga yudikatif (Ketua Mahkamah Konstitusi/MK).
“Pengalamannya yang mana digunakan lengkap berada di tempat area seluruh kamar trias politika, serta rekam jejak kebersihannya yang dimaksud dimaksud tanpa kompromi, akan sangat membantu Mas Ganjar untuk mewujudkan Indonesia hebat pada saatnya,” kata Romahurmuziy, yang digunakan dimaksud juga mantan terpidana kasus suap jual beli jabatan pada Kementerian Agama, saat membocorkan sosok bacawapres Ganjar, Selasa (17/10).
Tak ketinggalan, Mahfud juga punya pengalaman panjang di area tempat dunia akademik. Guru besar hukum tata negara ini tercatat pernah jadi Direktur Pascasarjana dalam Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta lalu berbagai posisi di dalam tempat kampus.
Dengan pengalaman panjang Mahfud di dalam dalam dunia politik, hukum, lalu akademik ini, netizen menilainya tambahan cocok sebagai capres jika dibandingkan dengan Ganjar yang mana tambahan muda kemudian baru berpengalaman sebagai Gubernur Jawa Tengah juga Anggota DPR itu.
“ga sanggup pak Mahfud aja yang jadi capresnya?” kicau akun @simpanse_s.
“Seharusnya ditukar Mahfud MD-Ganjar Pranowo,” kata akun @m_nurfatoni.
“Mahfud – Ganjar Ko kebalik,” komentar @rzd_ky.
Di luar itu, warganet @echoPiR bertanya-tanya mengenai pengumuman bacawapres Ganjar tanpa kehadiran Presiden Jokowi yang juga kader PDIP.
“pengumuman tanpa kehadiran Jokowi serta Gibran uhuuuuyyyy….“